• Jelajahi

    Copyright © Gaung Indonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pertamina Mengajak Kolaborasi Peran Media dalam Berkarya Mendukung Akselerasi Energi

    Jumat, 20 Desember 2024, 22.36.00 WIB Last Updated 2024-12-21T06:36:06Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    PALI,GAUNGINDONESIA.COM - Menjelang akhir tahun 2024, PT Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Sumatera Zona 4 bersama SKK Migas Sumbagsel menggelar kegiatan Kolaborasi Pers dan Hulu Migas Dalam Menguatkan Ketahanan Energi.


    Puluhan awak Media Cetak, Online, Radio maupun TV yang tergabung dari berbagai organisasi Pers di Kabupaten PALI dan perwakilan dari Kabupaten MUBA juga hadir dalam kegiatan Edukasi Migas yang berlangsung, di Gedung Arsendora Komplek Pertamina Pendopo, Kecamatan Talang Ubi, pada Rabu (18/12/2024).

    Pada edukasi ini, Pertamina mengajak kolaborasi peran media dalam berkarya mendukung akselerasi energi mengenai inovasi energi yang dijalankan Pertamina baik pilar bisnis maupun non bisnis.

    Manager Comrel & CID Regional 1, Iwan Ridwan Faizal mengatakan, bahwa peran penting kolaborasi antara media pers dan sektor hulu minyak dan gas (migas dalam memperkuat ketahanan energi Indonesia. 

    "Kita semua tentu sepakat bahwa energi adalah salah satu pilar utama yang menopang kehidupan ekonomi dan sosial suatu negara. Yang mana, peran media dalam membangun citra positif pada kegiatan Hulu Migas dengan menyajikan informasi-informasi yang positif sehingga dapat membangun opini publik yang baik pada kegiatan Hulu Migas," kata Iwan Ridwan Faizal.

    Oleh karena itu. Media punya peran penting,oleh karenanya melalui edukasi 2024 ini, media dapat berkarya mengenai inovasi energi yang dijalankan Pertamina baik pilar bisnis maupun non bisnis,”tuturnya.

    Lanjutnya, ketahanan energi menjadi hal yang sangat penting bagi masa depan bangsa kita, dimana Ketahanan energi adalah kemampuan suatu negara untuk menyediakan pasokan energi yang cukup, terjangkau, dan berkelanjutan untuk kebutuhan masyarakat dan industri.

    "Di Indonesia, sektor energi, khususnya migas, memegang peranan yang sangat penting, baik dalam menyediakan energi untuk kebutuhan domestik maupun sebagai sumber pendapatan negara,"ungkapnya.

    Namun, tambahny. dalam beberapa tahun terakhir, tantangan terhadap ketahanan energi semakin besar. Kenaikan permintaan energi global, fluktuasi harga energi internasional, dan perubahan iklim yang mempengaruhi pasokan energi adalah beberapa faktor yang turut mempengaruhi sektor energi kita.

    "Oleh karena itu, kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk sektor hulu migas dan media, menjadi sangat penting dalam mendukung kegiatan Hulu Migas," ujarnya.

    Sementara Kepala Departemen Formalitas dan komunikasi Skk migas Sumbagsel Safei, S.H.M.H. menjelaskan, Perhatian pemerintah terhadap lifting minyak terkait dengan kondisi defisit neraca minyak bumi nasional yang cenderung terus meningkat setiap tahunnya. 

    Kebutuhan impor untuk menutup defisit konsumsi minyak di dalam negeri saat ini telah mencapai sekitar 1 juta barel per hari. Defisit dan nilai impor minyak diproyeksikan akan terus meningkat jika permasalahan lifting minyak di dalam negeri tidak segera diatasi.

    Peningkatan lifting minyak memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan energi yang akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan Asta Cita dan pelaksanaan Program Prioritas Pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Sedangkan ketersediaan dan keberlanjutan pasokan minyak bumi akan menjadi pondasi utama dalam upaya mencapai sejumlah target-target ekonomi dan kesejahteraan sosial yang telah ditetapkan dalam Visi Bersama Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045.

    " Terlepas dari strategi dan pilihan kebijakan yang akan diimplementasikan oleh pemerintah, Pertamina kemungkinan akan memiliki posisi penting dan menjadi kunci dalam pencapaian target lifting minyak nasional," sebutnya.

    Dikesempatan itu pula dia mengatakan pengelolaan aktivitas Minyak dan Gas Bumi dengan mengedepankan langkah untuk menciptakan Nilai Tambah bagi Pemangku Kepentingan melalui paradigma Industri Energi, meliputi: Inovasi Teknologi, Fundamental Bisnis yang Kuat dan Keunggulan Operasional.(*)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini