Kamis 26 06 2025
  • Jelajahi

    Copyright © 2025 Gaung Indonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Polsek Tanah Abang Pantau Debit Air Sungai Lematang dan Dampak Banjir yang Melanda

    Selasa, 11 Maret 2025, 06.48.00 WIB Last Updated 2025-03-11T13:48:54Z
    masukkan script iklan disini

     


    PALI,GAUNGINDONESIA.COM - Polsek Tanah Abang terus memantau situasi terkini debit air Sungai Lematang dan dampak banjir yang melanda wilayah Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). 


    Hari ini, Selasa (11/3/2025), Kapolsek Tanah Abang IPTU Arzuan, SH, menginstruksikan personel untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan guna memastikan kondisi terkini di daerah terdampak.

    Sebanyak 11 desa yang berada di bantaran Sungai Lematang terpantau terdampak banjir akibat meluapnya air sungai. 

    Desa-desa tersebut antara lain Desa Bumi Ayu, Tanah Abang Selatan, Tanah Abang Utara, Muara Sungai, Curup, Sukaraja, Sedupi, Tanjung Dalam, Pandan, Modong, dan Lunas Jaya.
    masukkan script iklan disini
    "Dari hasil pemantauan yang dilakukan sejak pukul 10.30 WIB, debit air Sungai Lematang mulai mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. Mayoritas rumah warga di Kecamatan Tanah Abang merupakan rumah panggung kayu, sehingga dapat mengurangi risiko dampak langsung dari genangan air," ujarnya 
     
    Meskipun banjir mulai surut, personil Polsek Tanah Abang akan terus melakukan pemantauan guna mengantisipasi kemungkinan perubahan situasi.

    Sebagai langkah antisipasi dampak kesehatan pascabanjir, IPTU Arzuan mengimbau agar koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten PALI dan Puskesmas Tanah Abang terus dilakukan. 

    "Diharapkan pihak terkait dapat segera menyalurkan bantuan obat-obatan dan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga guna mencegah penyakit akibat banjir"ungkapnya

    IPTU Arzuan juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan jika terjadi perubahan situasi yang berpotensi menimbulkan risiko lebih lanjut.(Ril)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini